Fasarinda, Gaga (2023) Pengaruh Local Foodconsumption Value Dan Gastronomy Involvement Terhadap Kelestarian Sego Tempong Di Kabupaten Banyuwangi. Diploma thesis, Program Diploma Kepariwisataan Universitas Merdeka Malang.

Preview	Text HALAMAN AWAL.pdf Download (505kB) | Preview
Preview	Text 14. BAB 1.pdf Download (126kB) | Preview
	Text 15. BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (163kB)
	Text 16. BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (352kB)
	Text 17. BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (647kB)
	Text 18. BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (190kB)
Preview	Text 19. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (302kB) | Preview
Preview	Text 20. LAMPIRAN.pdf Download (879kB) | Preview

Abstract

Sego Tempong (Nasi Tempong) adalah salah satu makanan tradisional yang berasal dari Banyuwangi.Makanan ini disajikan dengan berbagai lauk pauk, lalapan dan sambal. Nama sego tempong berasal dari kata “tempong” yang dalam bahasa osing berarti “tampar”. Awalnya sego tempong merupakan bekal yang dibawa oleh masyarakat Banyuwangi ke sawah. Sego Tempong biasanya disajikan dalam porsi
besar, lengkap dengan lauk pauknya untuk menambah tenaga bagi para petani yang sedang berkerja di sawah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis Pengaruh Local Food Consumption Value dan Gastronomy Involvement Terhadap Kelestarian Sego Tempong di Kabupaten Banyuwangi. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung atau wisatawan yang berminat untuk mencoba Sego Tempong yang ada di kabupaten Banyuwangi dengan usia 17 tahun keatas sebanyak 150 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Analisis Deskriptif Responden, Distribisi Frekuensi, Uji Asumsi Klasik, Analisi Regresi Linear Berganda, Koefisien Determinasi (R2), dan Uji Hipotesis. Hasil analisis dan pembahasan diperoleh Local Food Consumption Value berpengaruh terhadap Kelestarian Sego Tempong, Gastronomy Involve berpengaruh terhadap Kelestarian Sego Tempong, dan variabel Local Food Consumption Value berpengaruh paling dominan terhadap Kelestarian Sego Tempong.

Sego Tempong (Nasi Tempong) is a traditional food originating from Banyuwangi. This food is served with various side dishes, fresh vegetables and chili sauce. The name sego tempong comes from the word "tempong" which means "slap" in the osing language. Initially, sego tempong was a provision brought by the people of Banyuwangi to the rice fields. Sego Tempong is usually served in large portions,
complete with side dishes to add energy to the farmers who are working in the fields. The purpose of this study was to determine and analyze the influence of local food consumption value and gastronomy involvement on the sustainability of Sego Tempong in Banyuwangi Regency. The population in this study were visitors or tourists who were interested in trying Sego Tempong in Banyuwangi district with 17 years and over as many as 150 respondents. The analysis technique used in this research uses validity test, reliability test, respondent descriptive analysis, frequency distribution, classical assumption test, multiple linear regression analysis, coefficient of determination (R2), and hypothesis test. The results of the analysis and discussion show that Local Food Consumption Value has an effect on
Sego Tempong Sustainability, Gastronomy Involve has an effect on Sego Tempong Sustainability, and Local Food Consumption Value variables have the most dominant effect on Sego Tempong Sustainability.

Actions (login required)

View Item