Hariyanto, Samsudin, Yuniawan, Dani ORCID: https://orcid.org/0000-0001-9343-0349 and Putra, Aang Fajar Pasha (2019) Implementasi Mesin Sangrai Kopi Pada Ukm Kopi Bubuk “Bias Kahyangan” Di Desa Arjowinangun – Kota Malang. ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4 (1). pp. 1-16. ISSN 2548-7159 (e)
Preview |
Text
document (1).pdf Download (368kB) | Preview |
Abstract
Budaya minum kopi atau ngopi sudah lama dipercaya masyarakat dan terbukti bermanfaat meningkatkan
kesehatan dan kesegaran bagi tubuh. Oleh karena itu kebutuhan konsumen pada kopi bubuk di kota Malang
cukup besar sehingga banyak sekali produsen kopi bubuk bermunculan mulai dari perusahaan besar sampai
home industri. UKM Kopi bubuk merek “Bias Kahyangan” adalah usaha dagang kopi bubuk murni yang
berlokasi di desa Arjowinangun Kota Malang. Dalam kegiatan produksinya, proses sangrai kopi masih
dilakukan oleh pihak ketiga (outsourching) yang berlokasi di kecamatan Dampit kabupaten Malang yang
berjarak sekitar 25 km dari lokasi UKM. Hal ini menyebabkan harga pengadaan kopi sangrai relatif mahal
sehingga berakibat menurunkan keuntungan UKM dan kadang juga mengalami keterlambatan dalam
memenuhi kebutuhan konsumennya. Untuk menyelesaikan persoalan ini, UKM membutuhkan mesin
sangrai kopi yang siap dioperasionalkan dengan kapasitas produksi yang sesuai dengan kebutuhan UKM.
Langkah-langkah pengadaan mesin sangrai kopi adalah sebagai berikut : (1) Pembuatan Desain Mesin
Sangrai Kopi skala UKM (Biaya pembuatan dan kapasitas produksi sesuai dengan kondisi di UKM), (2)
pembuatan mesin sangrai di bengkel teknik, (3) uji coba mesin sangrai dalam menghasilkan kopi sangrai
yang berkualitas, (4) pendampingan produksi kopi sangrai dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen.
Untuk dapat menghasilkan kopi bubuk yang berkualitas dibutuhkan kopi sangrai yang berkualitas yaitu
matang sampai kedalam, tidak gosong dan harum baunya. Sedangkan untuk menghasilkan kopi sangrai yang
berkualitas dibutuhkan biji kopi yang berkualitas dan proses sangrai yang terkendali. Biji kopi yang
berkualitas adalah biji kopi yang sudah benar-benar kering dan rasanya tidak langu (rasa tidak sedap).
Sedangkan proses sangrai yang terkendali dapat dilakukan dengan baik melalui implementasi mesin sangrai
kopi yang telah selesai dibuat di UKM.
Dengan penerapan mesin sangrai kopi untuk memproduksi kopi sangrai secara mandiri di UKM, maka biaya
pengadaan kopi sangrai untuk volume yang sama menjadi berkurang bila dibandingkan dengan biaya
outsourching. Sebelumnya untuk pengadaan kopi sangrai membutuhkan biaya Rp. 45.000,- per kg, setelah
melakukan proses sangrai secara mandiri hanya membutuhkan biaya ± Rp. 40.000,- per kg. Volume
produksi mesin sangrai kopi yang dihasilkan adalah ± 10 kg setiap kali proses sangrai dengan lama proses ±
70 menit. Sehingga dengan implementasi mesin sangrai kopi memungkinkan untuk meningkatkan omset
penjualan kopi bubuk dari sebelumnya 15 kg per hari menjadi 60 kg per hari. Saat ini UKM telah berhasil
meningkatkan omset penjualan kopi bubuk dari 15 kg per hari menjadi 30 kg per hari. Keuntungan bersih
yang didapat UKM meningkat dari Rp. 65.000,- per hari menjadi Rp. 200.000,- per hari.
Item Type: | Article |
---|---|
Additional Information: | Dani Yuniawan NIDN: 0004067501 |
Uncontrolled Keywords: | Kopi Bubuk Murni; Mesin Sangrai; Pengendalian kualitas kopi bubuk; UKM |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management T Technology > TS Manufactures |
Divisions: | Fakultas Teknik > S1 Teknik Industri |
Depositing User: | Rita Juliani |
Date Deposited: | 20 Jul 2023 10:42 |
Last Modified: | 20 Jul 2023 10:42 |
URI: | https://eprints.unmer.ac.id/id/eprint/3482 |
Actions (login required)
View Item |