Imron, Ali (2011) Hubungan asas iktikad baik dan Force Majeur dalam perubahan keadaan (Ferandering Van Omstandigheden). Jurnal Cakrawala Hukum, 16 (2). ISSN ISSN P: 2356-4962 ; ISSN E: 2598-6538
Full text not available from this repository.Abstract
Hukum perjanjian didalam buku ketiga B.W dibangun diatas landasan asas-asas pokok yang berkembang di tengah peradaban masyarakat liberalis-individualis. Karakternya yang menonjol dari dasar filosofinya itu, berusaha menjaga kesakralan janji yang terbentuk dari orang-orang yang mempunyai kehendak bebas. Kekuatan mengikatnya perjanjian hanya dapat dikecualikan apabila pelaksanaan perjanjian terdapat rintangan force majeure. Pengembangan ajaran iktikad baik oleh para teoritisi pada era pasca perang dunia pertama telah mendorong pertumbuhan ajaran perubahan keadaan, disamping ajaran force majeure subjektif. Didalam konstruksi iktikad baik hakikatnya terkandung pula asas keseimbangan prestasi, undang-undang telah mengatur sesuai dengan gradasi kejadiannya. Untuk kejadian yang dikategori rintangan berat dimasukkan kedalam force majeure, sedangkan kejadian yang tidak sampai manghalangi pelaksanaan perjanjian tetapi hanya menimbulkan keberatan bagi debitor, maka berdasar tuntutan iktikad baik isi muatan perjanjian tetapi hanya menimbulkan keberatan bagi debitor, maka berdasar tuntutan iktikad baik isi muatan perjanjian dapat ditinjau kembali.
Item Type: | Article |
---|---|
Additional Information: | Nama : Ali Imron NIDN : |
Uncontrolled Keywords: | Asas iktikad baik, Force Majeur, perubahan keadaan |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Hukum |
Depositing User: | Surya Dannie |
Date Deposited: | 03 Jan 2022 10:37 |
Last Modified: | 03 Jan 2022 10:37 |
URI: | https://eprints.unmer.ac.id/id/eprint/1512 |
Actions (login required)
View Item |